COVID-19 (Coronavirus Diseases-2019)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Maret 2020 mendeklarasikan wabah COVID-19 sebagai pandemi global. Awalnya, 31 Desember 2019, otoritas China melaporkan adanya klaster pneumonia yang belum diketahui penyebabnya. Investigasi dilakukan, diduga kasus pneumonia ini berkaitan dengan adanya kontak dengan Pasar Seafood Huanan di Wuhan, China.

Kemudian 7 Januari 2020, otoritas China mengidentifikasi virus corona baru atau novel. Pada 11 Februari 2020 resmi dinamakan virus SARS-COV 2 sebagai virus penyebab penyakit COVID-19. COVID-19 menular sangat cepat, lebih dari 25 juta orang terinfeksi di lebih dari 200 negara di dunia. Setiap negara menerapkan langkah-langkah pemutusan rantai penularan. Seperti karantina wilayah, isolasi, edukasi, penerapan pembatasan kontak dan jarak, dan membatalkan perkumpulan massa.

Apa itu COVID-19?

COVID-19 adalah penyakit infeksi saluran nafas yang disebabkan oleh virus SARS-COV 2. SARS-COV 2 ini merupakan jenis virus dari keluarga coronavirus yang baru muncul atau novel. Virus corona pertama kali didentifikasi pada pertengahan tahun 1960, virus corona banyak bersirkulasi dalam tubuh hewan dan beberapa pada manusia.

Virus corona yang pernah menyebabkan wabah adalah SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome). Terjadi pada tahun 2002 dan berkaitan dengan hewan kelelawar dan musang. Selain itu, MERS (Middle Eastern Respiratory Syndrome) pada tahun 2012 yang berkaitan dengan hewan unta.

Untuk virus penyebab COVID-19 diduga virus ini berasal kelelawar kemudian berpindah ke trengiling dan bermutasi sehingga dapat menginfeksi manusia. Mengapa virus ini diberi nama virus corona, karena ketika diperiksa dengan mikroskop elektron, terdapat crown-like-spike pada permukaannya. Virus corona dapat menyebabkan penyakit saluran nafas yang ringan sampai berat.

Bagaimana penularan COVID-19?

Virus ini dapat ditularkan ke orang lain melalui paparan langsung sekret saluran nafas penderita COVID-19 atau sering disebut droplet. Droplet keluar ketika berbicara, batuk atau bersin. Resiko tertular akan semakin tinggi pada jarak kurang dari 1.5 meter dan durasi kontak lebih dari 15 menit. Virus juga mampu bertahan pada permukaan benda-benda padat seperti plastik, logam, dan kayu. Sehingga ketika seseorang menyentuh permukaan yang terkontaminasi tersebut dapat tertular ketika menyentuh wajah, hidung atau mata.

Bagaimana gejala COVID-19?

Masa inkubasi rata-rata adalah 5 (lima) hari, sebagian besar penderita COVID-19 mulai menunjukkan gejala dalam 11-12 hari setelah terinfeksi. Kondisi seseorang yang menderita COVID-19 dapat bervariasi dari tanpa gejala, ringan sampai berat. Pasien dapat menunjukkan gejala yang tidak spesifik. Sebagian besar penderita COVID-19 mengalami demam. Gejala lain adalah batuk, sesak nafas, kelelahan atau nyeri otot, mual muntah atau diare, serta gangguan fungsi penciuman dan pengecap.

Apa komplikasi COVID-19?

COVID-19 dapat menyebabkan komplikasi seperti gangguan fungsi jantung, otak, hati, ginjal dan gangguan sistem pembekuan darah.

Bagaimana pencegahannya?

Mencegah lebih baik daripada mengobati

COVID-19 adalah penyakit yang sangat mudah menular namun dapat dicegah. Dengan mematuhi protokol kesehatan yang dianurkan pemerintah seperti menjaga jarak, menghindari keramain, selalu menggunakan masker apabila keluar rumah, mempraktikkan personal higiene seperti mencuci tangan selama minimal 20 detik dengan air dan sabun dan tidak menyentuh bagian mata, mulut dan hidung.

Mengingat virus penyebab COVID-19 ini masih baru sehingga informasi berkaitan COVID-19 masih sangat dinamis. Informasi dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan perkembangan penelitian. Informasi ini akan terus kami update atau anda juga dapat mengupdate informasi terbaru dari sumber terpercaya seperti https://covid19.go.id/ atau https://infeksiemerging.kemkes.go.id/

Disclaimer : Informasi yang tersedia dalam blog ini adalah dalam rangka untuk menambah wawasan kesehatan, tidak untuk menggantikan nasehat, diagnosis atau pengobatan medis. Silahkan menghubungi fasilitas kesehatan profesional terdekat apabila anda mengalami masalah kesehatan.

About author

Author
dr. Candora